Anies Baswedan ketika kampanye di Pemilu 2024. (Foto: instagram.com/aniesbaswedan)
JAKARTA – Juru Bicara dari calon presiden nomor urut satu Anies Baswedan, Andi Sinulingga buka suara soal anggapan banyak orang yang menilai Anies hanya pintar menata kata-kata saja. Pria kelahiran 23 Maret 1970 ini mengatakan jika Anies mempunyai hal yang paling penting dimiliki oleh seorang pemimpin.
“Salah satu hal yang paling penting dalam kepemimpinan adalah keterampilan berkomunikasi. Hal itu jadi salah satu yang paling penting dan Anies mempunyai kemampuan tersebut,” ujar pria yang akrab disapa Bang Ucok ini ketika berbincang bareng Eddy Wijaya di podcast EdShareOn.
Menurut Andi Sinulingga, keterampilan berkomunikasi jadi salah satu hal yang penting lantaran dapat menggerakan orang. “Ingat, komunikasi itu bisa menggerakkan orang. Bisa bikin orang marah, bisa bikin orang senang, bisa bikin orang bersedih, dan bisa bikin orang kecewa hanya dari kata-kata kita. Keterampilan berkomunikasi itu penting, karena bisa mendelegasikan kewenangan kepada orang lain dan memastikan bahwa kewenangan itu terlaksana. Hal ini tidak mungkin terjadi tanpa kemampuan berkomunikasi itu,” tutur pria kelahiran Medan itu.
Selain keterampilan berkomunikasi, Andi Sinulingga juga menjelaskan jika kemampuan menangkap pesan jadi hal yang penting untuk dimiliki oleh seorang pejabat publik. Ia juga mengungkap alasan pentingnya seorang pemimpin mempunyai kemampuan menangkap pesan.
“Sebagai pejabat publik, kemampuan menangkap pesan itu juga penting sekali. Kalau dia tidak punya kemampuan menangkap pesan dari publik, maka aspirasi akan terhambat. Oleh karena itu, kita perlu punya pemimpin yang bisa menangkap pesan dan mengolah pesan tersebut menjadi sebuah kebijakan dan program yang sesuai dengan keinginan masyarakat,” ujarnya.
Andi Sinulingga juga memberikan contoh manfaat keterampilan komunikasi yang dimiliki oleh Anies Baswedan. Ia menjelaskan saat DKI Jakarta melakukan PPKM ketika pandemi Covid-19, tidak ada masyarakat yang protes meski sedang mengalami kesulitan secara keuangan.
“Ada nggak fenomena ribut-ribut saat pandemi di DKI? Nggak ada. Kenapa nggak ada fenomena tersebut di DKI? Karena mereka diajak berdiskusi. Simpul-simpul masyarakat diajak bicara, pedagang-pedagang pasar diajak bicara dan mereka diberi arahan tentang pandemi covid. Belum pernah ada dalam sejarah di Indonesia, tunjangan kinerja ASN (Aparatur Sipil Negara) dipotong 50%. Hanya DKI,” jelasnya.
Andi Sinulingga juga memberikan klarifikasi soal isu paham khilafah jika Anies Baswedan menjadi Presiden Indonesia. Andi menegaskan isu tersebut tidak benar, ia juga mengungkapkan jika Anies merupakan pribadi yang punya toleransi tinggi.
“Jika isu itu benar, maka tidak ada Christmas Carol di DKI Jakarta. Saat Christmas Carol, orang di sepanjang Sudirman Tamrin juga tertib. Orang-orang juga menyanyikan lagu-lagu Natal. Sedangkan umat muslim bisa melakukan pawai menjelang Hari Raya Lebaran,” tuturnya.
Tak hanya itu saja, Andi Sinulingga juga mengungkapkan jika Anies Baswedan membantu sebuah gereja yang IMB-nya (Izin Mendirikan Bangunan) tidak kunjung keluar. “Di DKI, ada gereja yang 40 tahun izin IMB-nya tidak pernah keluar. Salah satu yang saya tahu itu di dekat Lubang Buaya. Penduduk setempat nggak mau tanda tangan. Pak Anies mengajak berbincang-bincang dengan ketua rt-nya, tokoh-tokoh masyarakat, dan datang salat magrib di daerah itu. Hingga akhirnya Pak Anies berhasil meluluhkan hati masyarakat di daerah tersebut,” ungkapnya.
Tags :