Said Iqbal. (Foto: EdShareOn.com)
JAKARTA – Diskusi antara Eddy Wijaya dan Said Iqbal di podcast EdShareOn, menyuguhkan pandangan menarik mengenai dinamika politik Indonesia saat ini. Salah satu topik utama yang dibahas adalah bagaimana Anies Baswedan berpotensi membentuk partai baru dan bagaimana Partai Buruh berperan dalam membuka jalan bagi calon-calon kepala daerah dari latar belakang sederhana. Dalam diskusi tersebut, Said Iqbal bahkan sempat berseloroh bahwa Anies seharusnya bergabung dengan Partai Buruh untuk memajukan aspirasi politiknya.
Eddy Wijaya bertanya kepada Said Iqbal, “Kenapa Bung Ibal nggak ngajak aja Anies Baswedan masuk ke partai Buruh?”. Iqbal mengatakan jika ia pernah mengusulkan hal tersebut kepada Anies saat kunjungannya ke kantor Partai Buruh. Said Iqbal menggambarkan situasi politik ini dengan membandingkan perjalanan Emmanuel Macron di Prancis, yang berhasil menang sebagai presiden sebelum mendirikan partai barunya. Menurut Iqbal, peluang seperti ini dapat terjadi di Indonesia, namun dengan tantangan yang jauh lebih besar.
Tantangan utama yang disoroti Said Iqbal dalam diskusi ini adalah betapa sulitnya mendirikan partai politik di Indonesia. Menurutnya, verifikasi administratif dan faktual yang ketat menjadi hambatan besar, terutama untuk partai baru. Said Iqbal menjelaskan, bahwa banyak daerah di Indonesia, terutama daerah-daerah kecil dan terpencil, mungkin tidak memiliki dukungan yang cukup untuk partai baru seperti yang ingin didirikan oleh Anies.
Ia menegaskan bahwa mendirikan partai baru bukanlah soal mudah, terutama di negara sebesar Indonesia dengan keragaman politik dan geografis yang luas. Dalam hal ini, Partai Buruh menjadi contoh nyata bagaimana partai kecil bisa bertahan dan berkembang meski menghadapi banyak tantangan. Dengan dukungan yang kuat dari akar rumput, partai-partai seperti Partai Buruh mampu mencalonkan individu-individu yang mungkin tidak berasal dari kalangan elit, tetapi memiliki dukungan kuat dari masyarakat.
Diskusi ini juga menyinggung isu demokrasi yang sering kali dibajak oleh kepentingan politik tertentu. Said Iqbal dengan tegas menyatakan bahwa demokrasi harus memberikan ruang yang setara bagi semua pihak, tanpa adanya kekerasan atau praktik transaksional. Ia menyoroti kasus-kasus di mana calon independen dan partai kecil sulit bersaing karena koalisi besar yang sering kali mendominasi. Hal ini menyebabkan kotak kosong dalam beberapa Pilkada, yang mencerminkan kurangnya persaingan sehat di beberapa daerah.
Pada akhirnya, Said Iqbal menekankan bahwa cita-cita politik bukan semata-mata tentang menang atau kalah, melainkan tentang bagaimana memperjuangkan keyakinan dan prinsip yang diyakini. Dengan platform seperti EdShareOn, masyarakat dapat lebih memahami perjuangan partai-partai kecil seperti Partai Buruh dalam menciptakan keadilan politik di Indonesia.
Tags :