Anies Baswedan. (Foto: instagram.com/aniesbaswedan)
JAKARTA – Terkait isu tentang paham khilafah jika Anies Baswedan terpilih sebagai Presiden Indonesia, Andi Sinulingga memberikan klarifikasi. Ia menegaskan bahwa isu tersebut tidaklah benar. Andi juga menyoroti bahwa Anies dikenal sebagai sosok yang memiliki tingkat toleransi yang tinggi.
“Jika isu itu benar, maka tidak ada Christmas Carol di DKI Jakarta. Saat Christmas Carol, orang di sepanjang Sudirman Tamrin juga tertib. Orang-orang juga menyanyikan lagu-lagu Natal. Sedangkan umat muslim bisa melakukan pawai menjelang Hari Raya Lebaran,” jelasnya ketika berbincang bareng Eddy Wijaya di podcast EdShareOn.
Tak hanya itu saja, Andi Sinulingga juga mengungkapkan jika Anies Baswedan membantu sebuah gereja yang IMB-nya (Izin Mendirikan Bangunan) tidak kunjung keluar. “Di DKI, ada gereja yang 40 tahun izin IMB-nya tidak pernah keluar. Salah satu yang saya tahu itu di dekat Lubang Buaya. Penduduk setempat nggak mau tanda tangan. Pak Anies mengajak berbincang-bincang dengan ketua rt-nya, tokoh-tokoh masyarakat, dan datang salat magrib di daerah itu. Hingga akhirnya Pak Anies berhasil meluluhkan hati masyarakat di daerah tersebut,” ungkapnya.
Selain diterpa isu khalifah, Anies Baswedan juga dinilai hanya pintar menata kata-kata saja. Akan tetapi, hal tersebut ditepis oleh Andi. Ia menyebut jika keterampilan berkomunikasi jadi hal yang penting untuk dimiliki oleh seorang pemimpin.
“Salah satu hal yang paling penting dalam kepemimpinan adalah keterampilan berkomunikasi. Hal itu jadi salah satu yang paling penting dan Anies mempunyai kemampuan tersebut,” ujar pria yang akrab disapa Bang Ucok ini.
Menurut Andi Sinulingga, pentingnya keterampilan berkomunikasi tidak bisa diabaikan karena mampu memotivasi orang untuk bertindak. “Ingat, komunikasi itu bisa menggerakkan orang. Bisa bikin orang marah, bisa bikin orang senang, bisa bikin orang bersedih, dan bisa bikin orang kecewa hanya dari kata-kata kita. Keterampilan berkomunikasi itu penting, karena bisa mendelegasikan kewenangan kepada orang lain dan memastikan bahwa kewenangan itu terlaksana. Hal ini tidak mungkin terjadi tanpa kemampuan berkomunikasi itu,” tutur pria kelahiran Medan itu.
Tags :