Sutiyoso, dari Militer hingga Gubernur DKI Jakarta

Sutiyoso. (Foto: EdShareOn.com)
JAKARTA – Dalam podcast EdShareOn bersama Eddy Wijaya, Sutiyoso membagikan cerita menarik tentang perjalanan kariernya yang penuh dengan tantangan. Salah satu momen menarik adalah saat ia ditawari posisi Gubernur DKI Jakarta.
Pria yang akrab disapa Bang Yos ini awalnya ditujukan untuk menempati sebuah promosi. Namun ternyata keputusan itu beralih kepada orang lain. Suatu ketika, Panglima Angkatan Darat mengajukan namanya untuk menjadi calon Gubernur DKI Jakarta.

“Saya dipanggil 06.30 pagi di kantor Pangab Merdeka Barat. Saya rumah dinas di Menteng jadi dekat sekali. Saya disuruh untuk menggantikan Suryadi Sudirja,” jelas Bang Yos.
Meskipun sempat merasa tidak cocok dengan posisi tersebut, Bang Yos akhirnya menerima tawaran tersebut. Namun, ia tetap melakukan pertimbangan yang matang sebelum menerima tawaran tersebut.

“Aku akhirnya terbang ke Semarang untuk minta pendapat kakak saya nomor satu. Beliau punya pengalaman sebagai wakil gubernur dua kali di Jawa Tengah. Kenapa dua kali? Karena yang kedua, beliau dipromosikan jadi gubernur di Kalimantan Barat tapi keberatan karena anaknya sudah pindah semua ke Semarang,” cerita Bang Yos.
Setelah pertimbangan yang matang, Bang Yos akhirnya menerima tawaran tersebut. Namun, ia menghadapi berbagai tantangan dan dinamika dalam menjalankan tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta. “Akhirnya saya mencalonkan tanpa promosi dan kampanye. Aku jadi gubernur pasca kerusuhan 5 Mei, itu khan kocar-kacir menghadapi orang yang liar dan itu khan masa transisi,” jelasnya.
Tags :
Recent Posts
-
Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto Kembali Dekat, Pengamat: Teorinya dengan Jokowi Menjauh
-
Sulitnya Memberantas Narkoba, Adrianus Meliala: Hanya Tangkap Pengedar, Aparat Capek Sendiri
-
Analisis Kematian Diplomat Kemlu oleh Adrianus Meliala Tidak Berbeda dengan Hasil Penyelidikan
-
Indonesia Sedang Kembangkan Teknologi untuk Intelijen, Pengamat: Lebih Murah dan Sulit Dijebol
-
Jokowi Harus Masuk di Partai Politik yang Lebih Besar
-
Ray Rangkuti: Ayunan Politik Presiden Prabowo Lebih banyak ke Megawati
-
Pengamat Sebut Tidak Ada Pensiun Bagi Anggota Intelijen Meski Tidak Ikut Operasi Aktif
-
Metode Penggalangan Intelijen, Pengamat: Secara Umum Menggunakan MICE
