Hasto Wardoyo Ungkap Kekhawatiran Terhadap Seks Bebas

Hasto Wardoyo Ungkap Kekhawatiran Terhadap Seks Bebas

Hasto Wardoyo Ungkap Kekhawatiran Terhadap Seks Bebas

August 8, 2024
dr. Hasto Wardoyo saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)

dr. Hasto Wardoyo. (Foto: EdShareOn.com)

JAKARTA – Pada episode terbaru podcast EdShareOn, Eddy Wijaya mengundang Hasto Wardoyo untuk berdiskusi mengenai isu-isu terkini terkait perilaku seksual remaja dan kebijakan BKKBN. Hasto Wardoyo, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), menyampaikan keprihatinannya terhadap fenomena pergeseran perilaku seksual di kalangan remaja Indonesia.

Hasto Wardoyo memulai dengan mengungkapkan data dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI), yang menunjukkan bahwa hubungan seks pertama di kalangan remaja terjadi pada usia 15 hingga 19 tahun. “Laki-laki sekitar 74% dan perempuan sekitar 60% melaporkan hubungan seks pertama pada usia 15 hingga 19 tahun,” jelasnya. Namun, usia pernikahan pertama rata-rata terjadi pada usia 22 tahun. Hasto menekankan bahwa perbedaan ini menunjukkan peningkatan perzinaan dan seks bebas di kalangan remaja.

dr. Hasto Wardoyo saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)
dr. Hasto Wardoyo saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)

Eddy Wijaya kemudian menanyakan tentang pendidikan moral di keluarga dan agama sebagai solusi. Hasto setuju bahwa data ini perlu dipahami oleh masyarakat luas, termasuk oleh pemuka agama dan orangtua, untuk meningkatkan kesadaran dan pengawasan terhadap perilaku seksual remaja. Ia juga mengungkapkan bahwa pacaran di masa kini jauh lebih bebas dibandingkan dengan masa lalu, di mana hubungan lebih terbatas dan lebih banyak melalui surat menyurat.

Hasto Wardoyo juga menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku ini, termasuk kemudahan akses komunikasi melalui media sosial. “Komunikasi sekarang bisa dilakukan kapan saja, yang memberikan keleluasaan lebih besar dalam pergaulan,” ujarnya. Ia juga menggambarkan bagaimana perubahan budaya pacaran telah mengubah cara remaja berinteraksi, yang dapat meningkatkan syahwat dan emosional seks.

dr. Hasto Wardoyo saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)
dr. Hasto Wardoyo saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)

Untuk mengatasi masalah ini, BKKBN memiliki beberapa inisiatif. Program Bina Keluarga Remaja bertujuan memberikan pendidikan seks yang komprehensif kepada orangtua remaja, membantu mereka memahami perubahan-perubahan masa puber dan bagaimana mengawasi anak-anak mereka. Selain itu, BKKBN juga membentuk Generasi Berencana (Genre), sebuah kelompok anak muda yang memberikan edukasi kepada teman sebaya mereka. “Anak muda lebih percaya pada teman sebaya mereka daripada pada orang dewasa,” jelas Hasto.

Eddy Wijaya juga menyinggung tentang tren pasangan yang memilih memiliki sedikit anak, mengingat program Keluarga Berencana pada masa Orde Baru yang mendorong “Dua Anak Cukup”. Hasto menjelaskan bahwa saat ini BKKBN lebih fokus pada kualitas daripada kuantitas. “Dua anak tetap menjadi tujuan, tetapi lebih penting lagi adalah kualitas hidup mereka,” katanya. Ia menekankan pentingnya jarak yang sehat antara kelahiran anak dan usia ideal orangtua saat melahirkan untuk mencegah masalah kesehatan seperti stunting.

Tags :

Recent Posts

Sutiyoso Saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)
Sutiyoso Saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)
Tanggapan Hasto Wardoyo Soal Fenomena Childfree di Indonesia

Tanggapan Hasto Wardoyo Soal Fenomena Childfree di Indonesia

Tanggapan Hasto Wardoyo Soal Fenomena Childfree di Indonesia

August 7, 2024
dr. Hasto Wardoyo saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)

dr. Hasto Wardoyo. (Foto: EdShareOn.com)

JAKARTA – Dalam sebuah episode podcast EdShareOn, Eddy Wijaya mengundang Hasto Wardoyo untuk membahas isu-isu terkini mengenai fenomena childfree dan dampaknya di Indonesia. Hasto Wardoyo, yang dikenal sebagai Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), memberikan wawasan mendalam tentang fenomena ini.

Eddy Wijaya membuka diskusi dengan mengangkat isu meningkatnya jumlah perempuan yang memilih childfree di Indonesia, yang dikabarkan mencapai 71.000 orang. Hasto Wardoyo mengakui belum mengetahui data tersebut, tetapi menjelaskan bahwa data empiris menunjukkan adanya penurunan animo pernikahan. “Pada tahun 2013, pernikahan di Indonesia mencapai sekitar 2,2 juta per tahun, tetapi pada tahun 2023 jumlahnya turun menjadi 1,5 juta. Ini adalah penurunan yang signifikan,” ungkapnya.

dr. Hasto Wardoyo saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)
dr. Hasto Wardoyo saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)

Hasto juga menyebutkan bahwa meskipun usia pernikahan bergeser ke arah yang lebih dewasa, jumlah pernikahan seharusnya tidak menurun secara drastis. “Jika semua orang tetap ingin menikah meskipun di usia yang lebih tua, seharusnya jumlah pernikahan tetap tinggi,” tambahnya.

Eddy Wijaya menanyakan tentang risiko kesehatan yang mungkin dihadapi oleh perempuan yang memilih untuk tidak memiliki anak. Hasto Wardoyo, sebagai seorang dokter kebidanan, menjelaskan bahwa ada risiko kesehatan yang terkait dengan keputusan ini. “Perempuan yang tidak memiliki anak cenderung memiliki risiko lebih tinggi terhadap kanker rahim (endometrium) dan kanker payudara,” jelasnya. Ia menambahkan bahwa fungsi alami tubuh, seperti menyusui, memiliki peran penting dalam melindungi kesehatan reproduksi perempuan.

dr. Hasto Wardoyo saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)
dr. Hasto Wardoyo saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)

Hasto menguraikan beberapa faktor yang mendorong orang untuk memilih childfree. Pertama, urbanisasi dan kehidupan di perkotaan. “Semakin orang tinggal di kota, semakin sedikit jumlah anak yang mereka miliki dan semakin mundur usia pernikahan mereka,” katanya. Faktor kedua adalah status ekonomi. “Orang dengan status ekonomi lebih tinggi cenderung memiliki lebih sedikit anak dan menunda pernikahan,” jelasnya. Faktor ketiga adalah pendidikan. “Semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin mundur usia pernikahannya. Orang-orang yang mengejar pendidikan tinggi cenderung menunda pernikahan untuk fokus pada pendidikan mereka,” tambahnya.

Hasto Wardoyo menyimpulkan bahwa tiga faktor utama yaitu tempat tinggal, status ekonomi, dan tingkat pendidikan adalah pendorong utama fenomena childfree di Indonesia. Ia juga menekankan pentingnya edukasi tentang kesehatan reproduksi untuk menginformasikan masyarakat tentang konsekuensi dari memilih childfree.

Tags :

Hasto Wardoyo Klarifikasi Soal Pernyataannya yang Menuai Kontroversi

Hasto Wardoyo Klarifikasi Soal Pernyataannya yang Menuai Kontroversi

Hasto Wardoyo Klarifikasi Soal Pernyataannya yang Menuai Kontroversi

August 6, 2024
dr. Hasto Wardoyo saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)

dr. Hasto Wardoyo. (Foto: EdShareOn.com)

JAKARTA – Dalam episode terbaru podcast EdShareOn, Eddy Wijaya berbincang dengan Hasto Wardoyo, kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), mengenai beberapa pernyataannya yang menuai kontroversi, termasuk tentang kebahagiaan meski dalam kemiskinan. Hasto menguraikan bahwa BKKBN memiliki dua tugas utama: menjaga pertumbuhan penduduk seimbang dan mewujudkan keluarga berkualitas. Kedua visi ini diukur melalui Indeks Pembangunan Keluarga atau ibangga, yang mencakup tiga dimensi yaitu tentram, mandiri, dan bahagia.

Hasto menjelaskan dalam pengukuran terakhir pada akhir 2023, dimensi kebahagiaan memperoleh skor tertinggi yaitu 71, sementara kemandirian mendapat skor terendah 51, dan ketentraman 59. “Ini menunjukkan bahwa meskipun kemandirian ekonomi kita rendah, kebahagiaan masyarakat masih tinggi,” tuturnya. Menurut Hasto, ini dapat dijelaskan oleh budaya dan filosofi masyarakat Indonesia yang cenderung mensyukuri keadaan apa adanya.

dr. Hasto Wardoyo saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)
dr. Hasto Wardoyo saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)

Eddy Wijaya menyoroti aspek tentram dalam pernikahan resmi. Hasto menjelaskan bahwa status keluarga yang jelas berkontribusi terhadap ketentraman keluarga. Namun, ia juga menekankan bahwa dimensi ini mencakup lebih dari sekadar status resmi, seperti tidak adanya percekcokan dalam keluarga dan stabilitas rumah tangga.

Kontroversi lainnya yang dibahas adalah pernyataan Hasto mengenai pentingnya memiliki anak perempuan. Hasto meluruskan bahwa pernyataannya dipelintir. “Saya berharap setiap perempuan bisa melahirkan rata-rata satu anak perempuan. Ini untuk menjaga keseimbangan populasi. Jika rata-rata setiap perempuan melahirkan satu anak perempuan, maka populasi perempuan di masa depan akan tetap stabil,” jelas Hasto.

dr. Hasto Wardoyo saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)
dr. Hasto Wardoyo saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)

Dia menambahkan bahwa ini penting untuk mencegah penurunan populasi di masa depan, yang bisa mengganggu kestabilan bangsa. Hasto mencatat bahwa beberapa negara maju seperti Jepang dan Singapura menghadapi tantangan besar dengan populasi yang menurun karena banyak perempuan yang memilih untuk tidak memiliki anak.

Eddy Wijaya juga menanyakan tentang budaya modern seringkali membuat perempuan memilih untuk childfree. Hasto menekankan bahwa Indonesia harus belajar dari pengalaman negara-negara ini dan berupaya menjaga keseimbangan populasi dengan mendorong kelahiran anak perempuan.

Tags :

Visi Dedie Rachim untuk Memajukan Kota Bogor

Visi Dedie Rachim untuk Memajukan Kota Bogor

Visi Dedie Rachim untuk Memajukan Kota Bogor

August 4, 2024
Dedie Rachim saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)

Dedie Rachim. (Foto: EdShareOn.com)

JAKARTA – Dalam episode terbaru podcast EdShareOn, Eddy Wijaya berbincang dengan Dedie Rachim mengenai visinya untuk memajukan Kota Bogor jika terpilih sebagai walikota. Dengan latar belakang pengalamannya yang luas, Dedie membagikan pandangan dan rencananya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bogor melalui berbagai inisiatif.

Dedie menekankan bahwa tujuan utama dari segala upayanya adalah mensejahterakan masyarakat. Ia menyatakan, “Ultimate goals-nya itu apa sih? Ujung-ujungnya itu masyarakat sejahtera.” Untuk mencapai ini, Dedie berencana memberikan insentif pemerintah, memudahkan akses berusaha, dan memperbaiki infrastruktur lalu lintas serta permodalan.

Dedie Rachim saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)
Dedie Rachim saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)

Menurut Dedie, Kota Bogor memiliki keunikan yang tidak dimiliki kota lain, yaitu Kebun Raya dan Istana Bogor. “Kita harus mempertahankan sampai kapan pun Bogor ini sebagai Green City atau kota yang hijau,” tegasnya. Dedie berkomitmen untuk menurunkan tingkat polusi dan meningkatkan kesehatan masyarakat dengan memperbaiki lalu lintas dan beralih ke transportasi umum yang lebih ramah lingkungan.

Dedie juga melihat potensi besar dari berbagai lembaga riset di Bogor, seperti IPB dan berbagai universitas lainnya. “Bogor ini banyak sekali lembaga-lembaga riset. Riset pertanian, perkebunan, bahkan perikanan ada di Bogor semua,” ujarnya. Dedie berencana untuk memanfaatkan potensi ini sebagai sumber pendapatan masyarakat, menjadikan Bogor sebagai kota riset, pendidikan, dan wisata yang dapat menunjang kesejahteraan masyarakat.

Dedie Rachim memiliki pandangan jelas tentang bagaimana mempersiapkan generasi muda menghadapi Indonesia Emas 2045. Ia menekankan pentingnya menjaga reputasi sejak dini. “Yang pertama yang harus generasi muda pegang itu adalah bagaimana mereka menjaga reputasi nomor satu itu,” katanya. Dedie mengingatkan bahwa reputasi buruk di masa kecil bisa berdampak hingga dewasa, sehingga penting untuk menjaga nama baik diri dan keluarga.

Dedie Rachim saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)
Dedie Rachim saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)

Dedie juga menyarankan generasi muda untuk fokus pada minat dan keahlian mereka. “Cintai apa yang kalian minati dan kuasai. Jadi enggak usah pengin ahli di semua bidang. Kalian ahli di bidang fotografi, jalanin itu aja sampai dengan kalian ahli,” tuturnya. Ia juga menekankan pentingnya konsistensi dan pendidikan akademis yang memadai untuk mencapai kesuksesan.

Menurut Dedie, integritas adalah kunci untuk menjadi pribadi yang hebat dan dipercaya. Ia mengingatkan pentingnya karakter seperti jujur, mandiri, disiplin, peduli, dan tanggung jawab. “Orang-orang besar itu dimulai dari kamarnya dulu diberesin dirapihin hal-hal kecil,” ungkapnya. Dedie percaya bahwa nilai-nilai integritas ini akan menjadi modal penting bagi generasi muda untuk maju dan sukses.

Tags :

Mewujudkan Pemerintahan yang Bersih Ala Dedie Rachim

Mewujudkan Pemerintahan yang Bersih Ala Dedie Rachim

Mewujudkan Pemerintahan yang Bersih Ala Dedie Rachim

August 1, 2024
Dedie Rachim saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)

Dedie Rachim. (Foto: EdShareOn.com)

JAKARTA – Di episode terbaru podcast EdShareOn, Eddy Wijaya berbincang dengan Dedie Rachim, mantan anggota Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selama hampir 13 tahun, yang kini membidik kursi Walikota Bogor. Dedie memaparkan pengalamannya di KPK dan bagaimana ia berencana mengimplementasikan prinsip-prinsip pemerintahan bersih dan akuntabel di Kota Bogor.

Dedie menjelaskan bahwa bekerja di KPK memberikan perspektif yang berharga mengenai bagaimana teori pemerintahan yang bersih dapat diterapkan dalam praktik. “KPK dengan pemerintah daerah ibaratnya yang satu itu teori tetapi di pemerintah daerah ini praktiknya ujiannya,” katanya. Menurut Dedie, membangun pemerintahan yang bersih memerlukan upaya bersama, integritas, dan contoh nyata dari para pemimpin.

Dedie Rachim saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)
Dedie Rachim saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)

Sebagai calon Walikota Bogor, Dedie berkomitmen untuk menerapkan pengalaman dan pelajaran yang didapat dari KPK untuk memastikan birokrasi yang bersih dan transparan. Ia menyoroti bahwa Kota Bogor telah menerima predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) sebanyak tujuh kali berturut-turut, lima tahun terakhir di mana Dedie turut serta dalam pemerintahan kota. “Ini menjadi dorongan bagi birokrasi untuk ikut. Bukan hanya status WTP yang menjadi tujuan akhir tetapi sebagai kesempatan untuk memperbaiki sistem,” jelasnya.

Dedie juga menekankan bahwa integritas adalah kunci dalam birokrasi yang bersih. “Dengan manajemen birokrasi yang bersih transparan akuntabel, ada pembelajaran dari para birokrat ini untuk bagaimana mengelola integritas,” tuturnya. Menurutnya, memberikan contoh teladan adalah cara terbaik untuk mendorong integritas. “Enggak usah diomongin ‘Oh kamu jangan korupsi ya kamu jangan korupsi’ tapi bagaimana kita mencontohkan aja,” tambahnya.

Dedie Rachim saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)
Dedie Rachim saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)

Selain itu, Dedie Rachim juga pernah menjabat sebagai Pelaksana Tugas (PLT) Direktur Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) di KPK. Ia menggarisbawahi pentingnya fungsi kontrol dan akuntabilitas dalam pelaporan kekayaan pejabat publik. “Setiap orang itu tentu harus mempertanggungjawabkan hasil-hasil kekayaan yang mereka peroleh dari sumber-sumber pendapatan yang sah,” jelas Dedie. Fungsi kontrol ini, menurut Dedie, bertujuan untuk mencegah praktik-praktik koruptif dan memastikan bahwa birokrasi berjalan sesuai aturan.

Namun, Dedie juga mengakui bahwa dalam sistem hukum Indonesia belum ada mekanisme pembuktian terbalik yang efektif. “Di hukum kita belum ada pembuktian terbalik. Tetapi nomor satu bagaimana fungsi kontrol dan juga setiap orang itu bisa mempertanggungjawabkan saja itu sudah cukup untuk tahapan ini,” ujarnya.

Tags :

Dedie Rachim Ungkap Visi Sinergi dan Inovasi untuk Kota Bogor

Dedie Rachim Ungkap Visi Sinergi dan Inovasi untuk Kota Bogor

Dedie Rachim Ungkap Visi Sinergi dan Inovasi untuk Kota Bogor

July 31, 2024
Dedie Rachim saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)

Dedie Rachim. (Foto: EdShareOn.com)

JAKARTA – Pada episode terbaru podcast EdShareOn, Eddy Wijaya berbincang dengan Dedie Rachim yang memaparkan visinya untuk Kota Bogor. Sebagai kota yang dikenal dengan perdagangan dan jasa, Dedie menyoroti berbagai upaya yang telah dan akan dilakukan untuk meningkatkan potensi kota ini, terutama melalui sinergi dengan berbagai institusi dan inovasi dalam berbagai sektor.

Dedie Rachim menekankan bahwa Kota Bogor memiliki keunggulan dalam bidang pendidikan, dengan keberadaan Institut Pertanian Bogor (IPB) sebagai salah satu perguruan tinggi ternama. “IPB merupakan partner strategis pemerintah kota dalam mengembangkan produk-produk turunan pertanian, riset, packaging, dan pemasaran,” ujarnya. Kerja sama lintas bidang ini menjadi kunci dalam mendukung sektor jasa dan perdagangan yang menjadi tulang punggung pendapatan asli daerah Kota Bogor.

Dedie Rachim saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)
Dedie Rachim saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)

Meskipun Kota Bogor tidak memiliki banyak lahan pertanian, Dedie melihat potensi besar dalam mengolah dan memasarkan produk-produk pertanian dari daerah sekitar. “Ada pusat riset pengembangan produk-produk pertanian di Taman Kencana yang mengolah produk pertanian hingga mencapai kualitas ekspor. Ini adalah salah satu contoh kolaborasi yang perlu terus dikembangkan,” kata Dedie. Dengan memperkuat kerja sama dengan kabupaten sekitar, potensi pertanian dapat dioptimalkan untuk kepentingan masyarakat dan pelaku usaha.

Dalam sektor pariwisata, Dedie Rachim memiliki visi untuk menjadikan Bogor tidak hanya sebagai Kota Pendidikan, tetapi juga sebagai Kota Wisata dan Kota Riset. “Kota dan Kabupaten Bogor merupakan tujuan pariwisata utama di wilayah Jabodetabek. Kita harus inovatif dalam mengembangkan destinasi wisata yang lebih variatif,” tuturnya. Dedie menyebutkan beberapa destinasi yang dapat dikembangkan, seperti wilayah Bogor Barat dengan hutan Cifor dan Situ Gede, Bogor Timur dengan konsep urban farming, serta Bogor Selatan dengan sentra tanaman hias yang berkontribusi pada pemasaran nasional.

Dedie Rachim saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)
Dedie Rachim saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)

Dedie juga menekankan pentingnya kampung-kampung wisata dan tematik yang sedang dibangun sebagai bagian dari pengembangan pariwisata. “Potensi wisata masa depan Bogor terletak pada pengembangan kampung-kampung tematik yang dapat menarik wisatawan dengan keunikan dan kekhasan masing-masing,” ujarnya.

Tags :

Dedie Rachim Ungkap Solusi dan Harapan untuk Masa Depan Bogor

Dedie Rachim Ungkap Solusi dan Harapan untuk Masa Depan Bogor

Dedie Rachim Ungkap Solusi dan Harapan untuk Masa Depan Bogor

July 30, 2024
Dedie Rachim saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)

Dedie Rachim. (Foto: EdShareOn.com)

JAKARTA – Dalam episode terbaru podcast EdShareOn, Eddy Wijaya berbincang dengan Dedie Rachim, yang membagikan visinya sebagai calon walikota Bogor. Dedie membahas berbagai persoalan yang dihadapi kota Bogor serta solusi yang ingin diimplementasikannya untuk meningkatkan kualitas hidup warganya.

Dedie Rachim menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur sebagai langkah awal untuk membangun kultur masyarakat yang lebih baik. Menurutnya, masalah lalu lintas dan infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan sarana prasarana pendukung harus menjadi prioritas utama. “Pembangunan manusia tidak bisa terlepas dari pembangunan infrastruktur yang memadai,” ujarnya. Dengan infrastruktur yang baik, ekonomi dan berbagai sektor lainnya akan berkembang dengan sendirinya.

Dedie Rachim saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)
Dedie Rachim saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)

Dedie juga membahas masalah kemiskinan yang masih menjadi tantangan besar di Bogor, dengan 35% penduduknya masih menerima bantuan sosial. Ia menekankan pentingnya data yang akurat dan selektif dalam penyaluran bantuan sosial agar tepat sasaran. “Jadi memang ke depan juga ini persoalan data dan keakuratan data. Siapa saja yang harusnya bisa menerima bantuan sosial lebih dicermati lagi dan lebih menjadi satu perhatian kita agar tidak salah sasaran,” kata Dedie.

Terkait pengangguran, Dedie menyebutkan bahwa angka pengangguran tidak selalu mencerminkan fakta di lapangan. Banyak warga yang bekerja sebagai buruh harian lepas atau mitra ojol yang tidak tercatat sebagai pekerja formal, sehingga mereka dianggap sebagai pengangguran terbuka. Ia menyoroti perlunya pembaruan data dan penghitungan yang lebih akurat untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang kondisi pengangguran di Bogor.

“Jangan-jangan status pekerja harian lepas dianggap pengangguran terbuka. Padahal namanya buru harian lepas itu bisa jadi mereka bekerja sebagai mitra ojol misalnya atau buruh harian lepas ini mereka wirausaha di pasar,” tuturnya.

Dedie Rachim saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)
Dedie Rachim saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)

Dedie juga menyoroti tantangan dalam bidang pendidikan, terutama terkait lama rata-rata sekolah anak di Bogor yang masih di kisaran 10,5 tahun. Hal ini menunjukkan banyak anak yang hanya menyelesaikan pendidikan sampai tingkat SMA kelas 1 atau 2. Ia mengakui bahwa pendidikan tingkat SLTA adalah kewenangan provinsi, namun pemerintah daerah harus mendukung dengan menyediakan fasilitas pendidikan yang memadai.

Untuk mengatasi putus sekolah, Dedie menyebutkan pentingnya mendukung pendirian Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang memungkinkan anak-anak menyelesaikan pendidikan mereka melalui program paket A, B, dan C. Ia juga melihat potensi besar dalam mengembangkan sekolah vokasi untuk mempersiapkan siswa siap kerja. “Sekolah vokasi di Bogor sudah menunjukkan prestasi luar biasa, dengan lulusan yang berkiprah di mancanegara,” ungkap Dedie Rachim.

Tags :

Mengatasi Judi Online Ala Roy Suryo

Mengatasi Judi Online Ala Roy Suryo

Mengatasi Judi Online Ala Roy Suryo

July 25, 2024
Roy Suryo saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)

Roy Suryo. (Foto: EdShareOn.com)

JAKARTA – Dalam episode terbaru podcast EdShareOn, Eddy Wijaya berbincang dengan Roy Suryo mengenai isu judi online yang semakin marak di Indonesia. Roy Suryo memberikan pandangan dan solusi terkait langkah-langkah yang bisa diambil untuk mencegah dan menindak judi online yang semakin meresahkan masyarakat.

Menurut Roy Suryo, penanggulangan judi online sebenarnya tidak terlalu sulit jika dilakukan dengan niat dan komitmen yang kuat. Pemerintah telah memiliki teknologi canggih seperti Ice Machine, sebuah sistem kecerdasan buatan yang dibeli pada tahun 2018 dengan harga sekitar 200 miliar rupiah. Sistem ini mampu melakukan crawling, atau pencarian otomatis, untuk mendeteksi dan menandai situs-situs judi online. Bahkan, sistem ini dapat memblokir situs-situs tersebut secara otomatis atau melalui panel evaluasi.

Roy Suryo saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)
Roy Suryo saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)

Namun, teknologi saja tidak cukup. Roy menekankan bahwa niat baik dan keberanian untuk menindak tegas sangat diperlukan. Banyak pihak yang masih ragu atau takut mengambil tindakan karena adanya backing atau dukungan dari pihak-pihak tertentu. Padahal, skema dan modus operandi dari judi online dapat dengan mudah terdeteksi, terutama jika melibatkan top-up di supermarket kecil atau mart-mart yang tersebar di berbagai tempat.

Roy Suryo juga menyoroti perlunya keadilan dalam penindakan terhadap pelaku judi online. Saat ini, banyak pemain judi dari kalangan masyarakat bawah yang langsung ditangkap dan dipublikasikan. Namun, selebgram nasional dan artis yang juga terlibat dalam promosi judi online sering kali lolos dari hukuman. Roy menegaskan pentingnya memberikan pelajaran yang adil bagi semua pihak, termasuk anggota DPR yang terlibat dan tokoh-tokoh penting lainnya.

Dalam wawancara tersebut, Eddy Wijaya mempertanyakan apakah ada hukuman bagi pemain judi online. Roy Suryo menjawab bahwa hukuman pidana bagi pemain judi online memang ada, namun sering kali tidak ditegakkan dengan tegas. Menurutnya, penegakan hukum harus serius dan memberikan contoh yang jelas. Misalnya, selebgram yang terlibat dalam promosi judi online harus ditindak tegas, tidak hanya selebgram lokal, tetapi juga artis nasional.

Roy Suryo saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)
Roy Suryo saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)

Selain itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memiliki peran penting dalam menertibkan aplikasi yang menampilkan iklan judi online. Saat ini, iklan-iklan tersebut sering muncul di berbagai aplikasi, dan hal ini seharusnya bisa ditindak dengan tegas. Pemerintah memang telah memberlakukan denda bagi aplikasi yang mengiklankan judi online, namun denda tersebut masih kalah besar dibandingkan hasil yang diperoleh dari judi online, sehingga banyak pihak lebih memilih membayar denda daripada menghentikan iklan.

Roy Suryo menutup pembicaraan dengan menekankan bahwa niat, keberanian, dan kejujuran adalah kunci utama untuk mengatasi masalah judi online. Jika pemerintah dan seluruh pihak terkait memiliki komitmen yang kuat untuk menindak tegas judi online, maka masalah ini dapat diatasi dengan lebih efektif. Keberanian untuk mengambil tindakan tegas dan kejujuran dalam penegakan hukum adalah hal yang sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan bebas dari judi online.

Tags :

Roy Suryo Mengupas Problematika Data Nasional dan Keamanan Siber

Roy Suryo Mengupas Problematika Data Nasional dan Keamanan Siber

Roy Suryo Mengupas Problematika Data Nasional dan Keamanan Siber

July 25, 2024
Roy Suryo saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)

Roy Suryo. (Foto: EdShareOn.com)

JAKARTA – Dalam episode terbaru podcast EdShareOn, Eddy Wijaya berbincang dengan Roy Suryo mengenai isu-isu terkait Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) dan kebijakan penyimpanan data pemerintah daerah. Roy Suryo, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, memberikan pandangannya tentang serangan siber yang mengganggu sistem imigrasi pada 20 Juni serta dampaknya terhadap keamanan data di Indonesia.

Roy Suryo menjelaskan bahwa serangan terhadap sistem imigrasi sebenarnya sudah dimulai sejak 17 Juni malam ketika server mengalami kerusakan akibat serangan siber. Namun, respons terhadap serangan ini dinilai lamban. “Kalau ada serangan atau virus masuk pasti ada pop up yang muncul. Kalau di server besar pasti ada indikatornya. Harusnya mereka langsung bereaksi,” ujarnya.

Roy Suryo saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)
Roy Suryo saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)

Akibat dari serangan ini, sistem imigrasi lumpuh selama tiga hari. Untungnya, imigrasi memiliki backup yang memungkinkan mereka menyewa layanan dari Amazon Web Services untuk sementara. Namun, Roy menyoroti bahwa tindakan ini bukan solusi jangka panjang dan memiliki risiko yang signifikan.

Roy Suryo juga membahas tentang kebijakan pemerintah yang melarang daerah dan kementerian untuk menyimpan data secara mandiri sejak dua tahun terakhir. Hal ini mengikuti Peraturan Presiden yang mendukung inisiatif Satu Data Indonesia (SDI) dan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik. “Daerah dan kementerian tidak lagi menyimpan data sendiri, mereka setor semuanya ke PDNS. Ini berbahaya karena jika data PDNS hilang, data di daerah sudah kadaluarsa,” jelasnya.

Ia juga menyinggung insiden peretasan data yang melibatkan Bjorka, seorang hacker terkenal dari Eropa Timur, serta tindakan penangkapan terhadap orang yang tidak terkait. “Bjorka itu terkenal dari Eropa Timur, tapi yang ditangkap di Jawa Timur hanya karena nama akunnya Bjorka. Ini seperti kasus Cirebon, dimana seseorang dituduh hanya karena namanya mirip dengan pelaku sebenarnya,” ungkap Roy.

Roy Suryo saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)
Roy Suryo saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)

Selain itu, Roy mengkritik langkah pemerintah dalam menangani kebocoran data pribadi. Ia menekankan pentingnya Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi, yang sayangnya belum memiliki peraturan turunan yang dapat diimplementasikan. “Undang-undang ini sudah berlaku dua tahun, tapi karena belum ada peraturannya, belum bisa diimplementasikan,” kata Roy.

Roy juga menyoroti betapa rentannya data penting seperti inavis (data biometrik) dan BPJS Kesehatan jika bocor. “Data ini bisa dimanfaatkan untuk tindakan kriminal seperti pendaftaran pinjaman online dengan identitas palsu,” jelasnya. Ia menyarankan agar masyarakat memiliki backup data pribadi mereka sendiri untuk menghindari risiko kehilangan data penting. “Orang harus punya backup sendiri-sendiri, termasuk data KTP, sertifikat tanah, dan dokumen penting lainnya,” sarannya.

Dalam penutupnya, Roy Suryo mengingatkan bahwa keterbukaan informasi publik sangat penting agar masyarakat dapat memahami kondisi sebenarnya dan berpartisipasi dalam menjaga keamanan data. “Pemerintah harus menyampaikan kepada masyarakat apa yang sudah jalan dan apa yang belum. Kalau disampaikan, saya yakin anak-anak bangsa kita akan menolong,” tuturnya.

Tags :

Kritik Roy Suryo Terhadap PDNS dan Ancaman Keamanan Data Nasional

Kritik Roy Suryo Terhadap PDNS dan Ancaman Keamanan Data Nasional

Kritik Roy Suryo Terhadap PDNS dan Ancaman Keamanan Data Nasional

July 24, 2024
Roy Suryo saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)

Roy Suryo. (Foto: EdShareOn.com)

JAKARTA – Dalam episode terbaru podcast EdShareOn, Eddy Wijaya berbincang dengan Roy Suryo mengenai insiden terbaru yang melibatkan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS). Roy Suryo, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, membagikan pandangannya tentang serangan siber yang menyebabkan lumpuhnya sistem imigrasi pada 20 Juni dan dampaknya terhadap keamanan data di Indonesia.

Roy Suryo menjelaskan bahwa serangan terhadap sistem imigrasi sebenarnya sudah dimulai sejak 17 Juni pukul 23.50 ketika server mengalami kerusakan akibat serangan siber. Namun, respons terhadap serangan ini dinilai lamban. “Sebodoh-bodohnya orang menggunakan komputer, kalau ada serangan atau virus masuk pasti ada pop up yang muncul. Kalau di server besar pasti ada indikatornya. Harusnya mereka langsung bereaksi,” ujarnya.

Akibat dari serangan ini, sistem imigrasi lumpuh selama tiga hari. Untungnya, imigrasi memiliki backup yang memungkinkan mereka menyewa layanan dari Amazon Web Services untuk sementara. Namun, Roy menyoroti bahwa tindakan ini bukan solusi jangka panjang dan memiliki risiko yang signifikan.

Roy Suryo saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)
Roy Suryo saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)

Roy Suryo mengkritik langkah pemerintah yang terburu-buru dalam membentuk PDNS. Menurutnya, PDNS yang disewa di Serpong dan Surabaya merupakan pemborosan dan tidak seefektif rencana awal pembangunan empat Pusat Data Nasional (PDN) di Cikarang, Batam, Balikpapan, dan Labuan Bajo. “Ini pemborosan kalau menurut saya, sudah ada anggaran yang dirancang bagus untuk empat tempat,” katanya.

Selain itu, Roy menyoroti masalah keamanan data di PDNS, termasuk penggunaan proteksi yang sangat sederhana. “Sistem proteksi yang digunakan sangat sederhana, bahkan password standar admin#1234 tidak diganti. Akibatnya, data mudah dibobol oleh hacker,” ungkapnya.

Roy Suryo juga membahas fenomena hacker “budiman” yang justru meminta maaf atas tindakannya dan mengembalikan kunci sistem yang telah diretas. Ia mempertanyakan keabsahan klaim bahwa sistem telah pulih, mengingat kunci baru diberikan setelah tanggal yang disebutkan oleh Menkopolhukam. “Statement dari Menkopolhukam tuh ya mungkin saja ada slip of the tongue ya. Beliau mengatakan sistem kita sudah pulih lagi mulai tanggal 1 Juli, tapi kuncinya baru dikasih tanggal 3 Juli,” tambahnya.

Roy Suryo saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)
Roy Suryo saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)

Roy menekankan pentingnya keterbukaan informasi publik. “Masyarakat berhak menuntut keterbukaan informasi publik ini. Pemerintah harus menyampaikan kepada masyarakat apa yang sudah jalan dan apa yang belum. Kalau disampaikan, saya yakin anak-anak bangsa kita akan menolong,” tuturnya.

Lebih lanjut, Roy Suryo mengungkapkan potensi bahaya kebocoran data pribadi. “Data inavis yang bocor bisa dimanfaatkan oleh orang yang tidak berhak untuk mendaftarkan identitas yang sangat identik dengan kita, misalnya untuk pinjaman online. Ini sangat berbahaya,” jelasnya. Ia juga mengingatkan risiko terhadap data BPJS Kesehatan dan data perbankan yang jika bocor, dapat menyebabkan kerugian besar bagi masyarakat.

Sebagai penutup, Roy Suryo menyarankan agar masyarakat memiliki backup data pribadi mereka sendiri untuk menghindari risiko kehilangan data penting. “Orang harus punya backup sendiri-sendiri, termasuk data KTP, sertifikat tanah, dan dokumen penting lainnya,” sarannya.

Tags :