EdShareOn

Rahmat Shah: Berburu Harus Punya Tata Krama

August 14, 2024
Rahmat Shah saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)

Rahmat Shah. (Foto: EdShareOn.com)

JAKARTA – Dalam episode terbaru podcast EdShareOn, Eddy Wijaya mengundang Rahmat Shah, seorang filantropis dan pencinta satwa, untuk membahas topik tentang berburu bisa menjadi bagian dari konservasi alam. Diskusi ini mengangkat isu yang sering disalahpahami, yaitu keterlibatan Rahmat Shah dalam aktivitas berburu yang tampaknya bertentangan dengan misinya dalam pelestarian satwa.

Eddy Wijaya membuka diskusi dengan pertanyaan tajam, “Banyak orang bisa salah paham. Pak Rahmat Shah suka berburu binatang tapi dibilang konservasi, ini gimana ceritanya? Udah berburu tapi kok konservasi?”.

Rahmat Shah saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)
Rahmat Shah saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)

Rahmat Shah kemudian menjelaskan bahwa persepsi tersebut sering muncul, namun ia sendiri tidak langsung percaya hingga akhirnya menemukan solusi melalui pengalamannya di berbagai negara. Ia menceritakan bagaimana ia terlibat dalam Safari Club International (SCI) setelah berdiskusi dengan seorang diplomat Amerika. Melalui keanggotaannya di SCI, Rahmat Shah memulai perjalanan berburu di berbagai negara seperti Afrika, Amerika Serikat, Kanada, dan banyak lagi, untuk mempelajari konsep fair chase atau perburuan yang adil.

“Saya berburu di banyak negara untuk belajar kenapa boleh menembak, berburu, dan bagaimana hal itu justru menambah populasi satwa dan menjaga habitatnya,” ujar Rahmat Shah. Ia menekankan bahwa sistem perburuan di luar negeri berbeda. Di negara-negara maju, perburuan dilakukan dengan tata krama yang ketat, seperti hanya memburu pada siang hari dan memastikan bahwa tembakan langsung mematikan tanpa menyiksa hewan.

Rahmat Shah juga membahas konsep konservasi melalui pemanfaatan, di mana hewan yang diburu tidak dihabisi sembarangan, melainkan dipilih berdasarkan usia dan kondisi tertentu untuk menjaga keseimbangan populasi. “Misalnya gajah, gadingnya harus 1,5 meter baru boleh ditembak. Ini untuk memastikan hanya gajah yang sudah tua dan tidak lagi produktif yang diburu,” jelasnya.

Rahmat Shah saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)
Rahmat Shah saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)

Rahmat Shah menyoroti pentingnya regulasi dalam perburuan untuk menghindari kepunahan satwa. Ia menyayangkan praktik perburuan liar yang tidak sesuai aturan, yang menurutnya justru merusak upaya konservasi. Ia juga mengakui bahwa aktivitas berburu memiliki risiko tinggi, terutama ketika ia harus berburu di kondisi ekstrem seperti di perbatasan Rusia dengan Kazakhstan dengan suhu minus 30 derajat.

Diskusi ini kemudian ditutup dengan pengakuan Rahmat Shah bahwa meskipun berburu, ia sangat menghargai satwa liar dan berusaha menjaga keberadaan mereka melalui berbagai program konservasi. Ia juga menceritakan bahwa hasil perburuan yang legal sering kali disumbangkan ke museum sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya konservasi.

Tags :

Recent Posts

Sutiyoso Saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)
Sutiyoso Saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)