Ustaz Zacky Mirza. (Foto: EdShareOn.com)
JAKARTA – Dalam podcast EdShareOn dengan Eddy Wijaya, Ustaz Zacky Mirza menceritakan perjalanan dakwahnya yang dipenuhi dengan tantangan, risiko, dan kegembiraan. Melalui percakapan dengan Eddy Wijaya, ia membagikan pengalamannya yang memukau, dari pingsan di Pekanbaru hingga panggung dakwah yang roboh di Pontianak.
“Saya lihat ini di sini, Ustaz pernah pingsan waktu berdakwah di tahun April 2021 di Pekanbaru Riau. Pernah juga kecelakaan di Aceh Desember 2021. Terus waktu itu pernah juga panggung dakwahnya roboh di 2023 di Pontianak. Ini gimana ceritanya kalau sampai banyak kejadian ini?” tanya Eddy Wijaya selaku host dari podcast EdShareOn.
“Istri saya waktu itu ikut, tiba-tiba saat terakhir tuh saya udah sudah mencari pegangan. Tiba-tiba udah nggak sadar pingsan tapi dari situ saya belajar untuk pertempuran itu. Harusnya ngatur jadwalnya nggak boleh sampai bentrok,” jelas Ustaz Zacky Mirza.
Ustaz Zacky Mirza menggambarkan dakwah sebagai sebuah perjuangan yang penuh resiko. Ia menjelaskan bahwa setiap kejadian dalam perjalanan dakwahnya merupakan bagian dari dinamika yang harus dihadapi. Pengalaman pingsan di Pekanbaru, kecelakaan di Aceh, dan panggung dakwah yang roboh di Pontianak menjadi bagian dari perjalanan dakwahnya yang memperkuat keyakinannya. Meskipun dihadapkan pada berbagai risiko dan cobaan, namun Ustaz Zacky Mirza tidak pernah menyerah.
“Dakwah tuh tempur, ada ustaz-ustaz yang lain bilangnya konsep kalau saya lebih suka bahasa tempur karena itu seperti bertempur. Berjuang gitu loh, fight-nya benar-benar fight,” ungkapnya.
Keberhasilan dalam dakwah juga disertai dengan kebahagiaan yang luar biasa. Ustaz Zacky Mirza bercerita tentang kegembiraannya saat disambut dengan antusiasme oleh masyarakat setempat, terutama oleh ibu-ibu yang penuh semangat. Baginya, dakwah adalah panggilan hati dan passionnya. “Iya happy banget. Itu happy-nya benar-benar yang happy,” ungkap Ustaz Zacky Mirza.
Tags :