Ustaz Zacky Mirza. (Foto: EdShareOn.com)
JAKARTA – Dalam podcast EdShareOn antara Eddy Wijaya dan Ustaz Zacky Mirza, telihat pandangan tentang peran dakwah dalam masyarakat. Sebagai seorang ustaz yang dikagumi, Ustaz Zacky Mirza menunjukkan bahwa dakwah tidak selalu harus dilakukan dalam konteks formal.
“Be yourself aja. Dakwah itu bisa ringan banget. Dakwah itu bisa di mana aja dan paling penting, dakwah dimulai dari diri sendiri. Jadi mulailah berdakwah dari diri kita sendiri dan kalangan terdekat. Berdakwahlah ketika ada teman-teman kita contohin minum sambil duduk itu kan sunahnya Rasul,” kata Ustaz Zacky Mirza, menekankan pentingnya menjadi diri sendiri dalam berdakwah.
Pembahasan tentang sertifikasi untuk pendakwah pun terangkum dalam percakapan ini. Ustaz Zacky Mirza menjelaskan bahwa ia merupakan salah satu dari golongan pertama yang menerima sertifikat. Proses sertifikasi tidak semata-mata menguji keilmuan, tetapi juga perilaku dan pandangan yang diemban oleh pendakwah.
“Saya sih sudah Alhamdulillah sudah ya. Saya termasuk golongan pertama yang dikasih sertifikat. Ditesnya seperti baca Al-Quran, dites terus ujian dan ujiannya itu bukan lebih kepada ujian intelek. Tapi ujian pilihan-pilihan ketika contoh ketika anda salat di masjid yang rata-rata jemahnya Muhammadiyah terus bagaimana sikap anda,” tutur Ustaz Zacky Mirza.
Namun, ia juga menyoroti bahwa label ‘Ustaz’ seringkali diberikan oleh masyarakat tanpa mempertimbangkan kualifikasi yang sebenarnya. Ustaz Zacky Mirza juga menyampaikan pandangannya tentang konsep ‘Ustaz’ dalam konteks Mesir, di mana istilah tersebut sebenarnya merujuk pada profesor.
“Sekarang pun ya kalau ada wacana sertifikasi agak susah ya karena Ustaz ini kan labelingnya dari masyarakat. Bahkan ada Ustaz yang baru lulus Pesantren ngajarin TPA kita manggilnya udah Ustaz. Padahal di Mesir sendiri, Ustaz itu artinnya profesor,” ungkap Ustaz Zacky Mirza.
Tags :