EdShareOn

Pandangan Titi Anggraini tentang Praktik Pemilu di Indonesia dan Internasional

March 8, 2024
Titi Anggraini. (Foto: EdShareOn.com)

Titi Anggraini. (Foto: EdShareOn.com)

JAKARTA – Saat berbincang-bincang dengan Eddy Wijaya di podcast EdShareOn, Titi Anggraini, Anggota Dewan Pembina Perludem, tentang perannya sebagai pemantau pemilu di berbagai negara. Titi Anggraini membagikan pandangannya tentang praktik pemilu di Indonesia dan di seluruh dunia.

Indonesia telah dikenal secara global atas praktik pemilunya yang maju. Menurut Titi, salah satu prestasi Indonesia adalah penyelenggaraan pemilu serentak dalam satu hari, sebuah keberhasilan yang tidak dimiliki banyak negara lain. Dengan jumlah pemilih yang besar, Indonesia telah membuktikan kemampuannya dalam menyelenggarakan pemilu yang besar dan kompleks.

“Indonesia itu cukup direkognisi dunia terkait dengan praktek Pemilu kita. Karena pertama kita ini menyelenggarakan pemilu serentak dalam satu hari terbesar di dunia. Itu dinilai dari jumlah pemilih karena jumlah pemilih kita misalnya 2019 itu 192 juta,” ujarnya

Titi Anggraini saat jadi bintang tamu di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)
Titi Anggraini saat jadi bintang tamu di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)

Titi menjelaskan bahwa meskipun pemilu di Indonesia dianggap berhasil secara prosedural, tantangan teknis dan kompleksitasnya tidak boleh diabaikan. Dengan sistem pemilu yang masih manual, Indonesia memiliki keunggulan dalam menyelenggarakan pemilu yang adil dan transparan.

“Secara prosedural dianggap berhasil. Dari sisi teknikalitas menyelenggarakan pemilu yang rumit dan kompleks Ditambah lagi bahwa kita ini geografisnya juga luar biasa. Tambah Indonesia pemilunya masih manual, sedangkan India sudah menggunakan electronic voting machine,” jelasnya.

Pemilu di International

Sebagai anggota beberapa organisasi internasional seperti ANFREL dan International IDEA, Perludem telah berkontribusi dalam pemantauan pemilu di berbagai negara. Titi sendiri telah terlibat dalam pemantauan pemilu di Nepal dan Myanmar, di mana ia menyaksikan berbagai tantangan dan dinamika unik dalam proses demokratisasi.

“Jadi menjadi bagian dari komunitas internasional membuat Perludem mendapat kesempatan menjadi bagian dari misi Pemilu internasional. Jadi kita ini, anggota-anggotanya itu kalau ada Pemilu itu biasa dilibatkan untuk pemantauan internasional. Di pemilu Nepal 2012, lalu menjadi pemantau Pemilu terutama di negara-negara yang mengalami transisi seperti Myanmar,” ucapnya.

Titi menegaskan bahwa peran pemantau pemilu internasional bukanlah untuk melaporkan pelanggaran secara langsung. Lebih dari itu, mereka bertujuan untuk memberikan penilaian yang objektif tentang apakah pemilu telah berlangsung sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi yang bebas dan adil. Hal ini penting untuk memberikan pengakuan internasional terhadap proses demokratis suatu negara.

Titi Anggraini saat jadi bintang tamu di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)

“Kami datang untuk mengkaji dan kemudian membuatkan yang namanya mission statement. Apakah suatu Pemilu sudah berjalan dengan prinsip-prinsip pemilu yang bebas dan adil. Tidak semua negara yang kami datangi itu serta merta bisa diklasifikasi sebagai pemilu yang bebas dan adil,” jelasnya.

Dalam mengakhiri wawancara, Titi berbagi pengalamannya yang menarik ketika memantau pemilu di Nepal, di mana dia merasakan tensi politik yang tinggi dan dinamika yang kompleks. Pengalaman ini menyoroti pentingnya memahami konteks lokal dalam menganalisis proses demokratis suatu negara.

“Saya pernah melakukan pemantauan pemilu di Nepal. Kalau di Nepal itu unik. Karena mereka dengan konstitusi baru dan perebutan dua pengaruh antara beberapa negara di sekitarnya,” tuturnya.

Tags :

Recent Posts