EdShareOn

Novel Baswedan, Tantangan Pemberantasan Korupsi di Indonesia

October 25, 2024
Novel Baswedan saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)

Novel Baswedan. (Foto: EdShareOn.com)

JAKARTA – Dalam sebuah wawancara eksklusif di kanal YouTube EdShareOn, Eddy Wijaya berbincang bersama Novel Baswedan mengenai upaya pemberantasan korupsi di Indonesia. Novel adalah seorang mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang kini bergabung sebagai ASN di Kepolisian, memiliki tugas untuk membentuk Satgas Pencegahan Korupsi. Perbincangan ini mencakup berbagai tantangan dan dilema dalam sistem anti-korupsi, serta pandangannya tentang kebutuhan reformasi yang mendesak di lembaga penegak hukum.

Novel memulai penjelasan dengan menggarisbawahi peran Satgas dalam mencegah tindak korupsi melalui deteksi dini dan rekomendasi perbaikan sistem pada kementerian dan lembaga. Menurutnya, upaya pencegahan hanya akan efektif jika instansi-instansi terkait memiliki niat yang kuat untuk memperbaiki tata kelola dan menjauhi korupsi. “Pencegahan itu soal niat dan kerja sama,” jelasnya. Novel juga menegaskan bahwa meski pencegahan bukan penindakan, langkah-langkah ini bisa berdampak positif selama instansi yang diawasi benar-benar berkomitmen memperbaiki diri.

Novel Baswedan saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)
Novel Baswedan saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)

Dalam diskusi ini, Eddy Wijaya kemudian menyoroti reputasi Polri yang menurut data indeks Mundi disebut sebagai institusi dengan tingkat korupsi tertinggi di Asia Tenggara. Menanggapi hal ini, Novel mengungkapkan bahwa tugas pemberantasan korupsi di dalam Polri sendiri bukan bagian dari tanggung jawab Satgas yang ia pimpin, tetapi dipercayakan kepada Propam dan Itwasum. Novel menekankan pentingnya kolaborasi seluruh pihak dalam mewujudkan reformasi menyeluruh agar lembaga penegak hukum dapat menjadi teladan yang baik di mata publik.

Topik selanjutnya menyoroti kondisi internal KPK dan lemahnya komitmen pimpinan KPK dalam memberantas korupsi. Novel secara terbuka membahas sejumlah kasus yang tidak terselesaikan di lembaga tersebut, seperti kasus suap yang melibatkan oknum penyidik KPK. Ia menyebutkan bahwa KPK seharusnya mengusut tuntas fakta-fakta di persidangan yang terkuak dalam beberapa kasus korupsi, namun kurangnya niat dari pimpinan membuat banyak kasus besar tidak dilanjutkan. Menurut Novel, hal ini menunjukkan bahwa pimpinan KPK masih memiliki tantangan besar dalam membangun integritas lembaga.

Novel Baswedan saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)
Novel Baswedan saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)

Selain itu, Eddy dan Novel turut mengulas kasus Harun Masiku, buronan KPK yang belum tertangkap hingga saat ini. Novel menjelaskan bahwa proses penangkapan Harun Masiku memerlukan upaya intensif, mulai dari pengumpulan informasi hingga pemantauan keberadaannya. Menurutnya, teknologi dan keterampilan di KPK masih memadai, tetapi kemauan pimpinan untuk mendukung sepenuhnya kerja pegawai menjadi kunci yang memengaruhi hasil.

Tags :

Recent Posts

Sutiyoso Saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)
Sutiyoso Saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)