Kris Dayanti. (Foto: EdShareOn.com)
JAKARTA – Dalam sebuah perbincangan hangat dengan Eddy Wijaya dari EdShareOn, Kris Dayanti mengungkapkan perjalanan tak terduganya dari dunia hiburan hingga akhirnya mendapatkan surat tugas untuk maju sebagai calon Wali Kota Batu dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Perjalanan ini, yang menurutnya adalah cara pulang yang elegan, menjadi salah satu momen penting dalam hidupnya.
Eddy Wijaya membuka perbincangan dengan ucapan selamat kepada Kris Dayanti atas penugasannya sebagai calon Wali Kota Batu. Ia menyebut perjalanan Kris Dayanti ini sebagai pulang kampung yang sangat elegan dan terhormat. Menanggapi hal tersebut, Kris Dayanti mengungkapkan rasa syukur dan menyatakan bahwa dia tidak pernah membayangkan akan dicalonkan sebagai wali kota.
Kris Dayanti juga berbagi tentang tantangan yang dihadapinya saat ini, termasuk bagaimana dia harus memilih calon wakilnya sebelum pendaftaran resmi pada 27 Agustus. Dia mengungkapkan bahwa semangatnya untuk maju adalah untuk membawa perubahan positif bagi masyarakat Kota Batu, dengan fokus pada kesejahteraan dan pembangunan berkelanjutan.
Dalam perbincangan tersebut, Eddy Wijaya menyoroti latar belakang Kris Dayanti yang berasal dari keluarga sederhana di Batu. Kris Dayanti dengan rendah hati mengakui bahwa dirinya berasal dari kalangan bawah, dan pengalaman hidup itulah yang mendorongnya untuk berbuat lebih bagi masyarakat Batu. “Kota Batu seru,” katanya, menekankan arti kesejahteraan, kerukunan, dan persatuan yang ingin dia bawa ke kota tersebut.
Kris Dayanti juga menyoroti pentingnya Pilkada sebagai momentum untuk gerakan bersama rakyat. Ia mengungkapkan bagaimana sekolah politik PDIP telah mengajarkan padanya bahwa tujuan menjadi kepala daerah bukanlah untuk kepentingan pribadi, melainkan untuk melayani rakyat.
Sebagai anggota DPR dari Komisi 9, Kris Dayanti telah berkeliling Malang Raya, bertemu dengan berbagai komunitas dan menyerap aspirasi mereka. Ia bercerita tentang pengalaman mengesankan di sebuah desa di Malang Selatan, di mana ia berhasil memperjuangkan pembangunan Balai Latihan Kerja yang juga berfungsi sebagai tempat ibadah. Baginya, memberikan kontribusi seperti ini adalah kebahagiaan yang luar biasa.
Tags :