EdShareOn

Hasto Wardoyo Klarifikasi Soal Pernyataannya yang Menuai Kontroversi

August 6, 2024
dr. Hasto Wardoyo saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)

dr. Hasto Wardoyo. (Foto: EdShareOn.com)

JAKARTA – Dalam episode terbaru podcast EdShareOn, Eddy Wijaya berbincang dengan Hasto Wardoyo, kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), mengenai beberapa pernyataannya yang menuai kontroversi, termasuk tentang kebahagiaan meski dalam kemiskinan. Hasto menguraikan bahwa BKKBN memiliki dua tugas utama: menjaga pertumbuhan penduduk seimbang dan mewujudkan keluarga berkualitas. Kedua visi ini diukur melalui Indeks Pembangunan Keluarga atau ibangga, yang mencakup tiga dimensi yaitu tentram, mandiri, dan bahagia.

Hasto menjelaskan dalam pengukuran terakhir pada akhir 2023, dimensi kebahagiaan memperoleh skor tertinggi yaitu 71, sementara kemandirian mendapat skor terendah 51, dan ketentraman 59. “Ini menunjukkan bahwa meskipun kemandirian ekonomi kita rendah, kebahagiaan masyarakat masih tinggi,” tuturnya. Menurut Hasto, ini dapat dijelaskan oleh budaya dan filosofi masyarakat Indonesia yang cenderung mensyukuri keadaan apa adanya.

dr. Hasto Wardoyo saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)
dr. Hasto Wardoyo saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)

Eddy Wijaya menyoroti aspek tentram dalam pernikahan resmi. Hasto menjelaskan bahwa status keluarga yang jelas berkontribusi terhadap ketentraman keluarga. Namun, ia juga menekankan bahwa dimensi ini mencakup lebih dari sekadar status resmi, seperti tidak adanya percekcokan dalam keluarga dan stabilitas rumah tangga.

Kontroversi lainnya yang dibahas adalah pernyataan Hasto mengenai pentingnya memiliki anak perempuan. Hasto meluruskan bahwa pernyataannya dipelintir. “Saya berharap setiap perempuan bisa melahirkan rata-rata satu anak perempuan. Ini untuk menjaga keseimbangan populasi. Jika rata-rata setiap perempuan melahirkan satu anak perempuan, maka populasi perempuan di masa depan akan tetap stabil,” jelas Hasto.

dr. Hasto Wardoyo saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)
dr. Hasto Wardoyo saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)

Dia menambahkan bahwa ini penting untuk mencegah penurunan populasi di masa depan, yang bisa mengganggu kestabilan bangsa. Hasto mencatat bahwa beberapa negara maju seperti Jepang dan Singapura menghadapi tantangan besar dengan populasi yang menurun karena banyak perempuan yang memilih untuk tidak memiliki anak.

Eddy Wijaya juga menanyakan tentang budaya modern seringkali membuat perempuan memilih untuk childfree. Hasto menekankan bahwa Indonesia harus belajar dari pengalaman negara-negara ini dan berupaya menjaga keseimbangan populasi dengan mendorong kelahiran anak perempuan.

Tags :

Recent Posts

Sutiyoso Saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)
Sutiyoso Saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)