Jokowi Harus Masuk di Partai Politik yang Lebih Besar

Ray Rangkuti saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)
Jakarta – Pengamat politik Ray Rangkuti menyarankan agar Presiden ke-7 RI Joko Widodo bergabung di partai politik yang lebih besar daripada Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Hal itu menanggapi wacana akan bergabungnya Jokowi ke partai yang dipimpin anak bungsunya Kaesang Pangarep tersebut sebagai ketua dewan pembina.
“Mau ke Golkar kek, atau ke PPP kek, ke manalah ya, tapi cari partai politik yang lebih besar. Sebab kalau beliau tetap bercokol di PSI, nama PSI dengan sendirinya akan tercoreng, sementara daya dongkraknya tidak terlalu besar. Bahkan ketika Pak Jokowi jadi presiden, PSI hanya dapat suara 2,8 persen,” ucap Ray kepada Eddy Wijaya.

Aktivis 98 kelahiran Mandailing Natal, Sumatera Utara, 20 Agustus 1969 itu menjelaskan, pengaruh politik Jokowi akan terus eksis bila bergabung ke salah satu partai yang menduduki kursi di DPR RI. Apalagi Jokowi membutuhkan sokongan politik yang kuat pada Pilpres 2029 untuk mengusung Gibran Rakabuming sebagai Capres.
“Pusaran politik ini cuma ada pada 8 partai yang ada sekarang duduk di parlemen,” kata Ray. “Kalau pandangan saya ya, jangan ke PSI justru harus ke partai yang lain supaya ada backup kepada Gibran di masa yang akan datang,” ucapnya menambahkan.
Siapa Eddy Wijaya Sebenarnya, Begini Profilnya
Sosok Eddy Wijaya adalah seorang podcaster kelahiran 17 Agustus 1972. Melalui akun YouTube @EdShareOn, Eddy mewawancarai banyak tokoh bangsa mulai dari pejabat negara, pakar hukum, pakar politik, politisi nasional, hingga selebritas Tanah Air. Pria dengan khas lesung pipi bagian kanan tersebut juga seorang nasionalis yang merupakan aktivis perjuangan kalangan terdiskriminasi dan pemerhati sosial dengan membantu masyarakat lewat yayasan Wijaya Peduli Bangsa. Ia juga aktif di bidang olahraga dengan menjabat Ketua Harian Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Pacu dan juga pernah menjabat Wakil Ketua Umum Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Jakarta Timur. Gagasan- gagasannya terbentuk karena kerja kerasnya untuk mandiri sejak usia 13 tahun hingga sukses seperti sekarang. Bagi Eddy, dunia kerja tidak semulus yang dibayangkan, kegagalan dan penolakan menjadi hal biasa. Hal itulah yang membuatnya memegang teguh tagline “Sukses itu hanya masalah waktu”.
Tags : #EdShareOn #RayRangkuti #siapaeddywijaya #sosokeddywijaya #profileeddywijaya