Anwar Abbas. (Foto: EdShareOn.com)
JAKARTA – Saat berbincang dengan Eddy Wijaya di podcast EdShareOn, Anwar Abbas, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) periode 2020–2025, membahas tentang pandangan publik terhadap dirinya yang sering dianggap sebagai golongan oposisi. Meskipun demikian, pria kelahiran 15 Februari 1955 ini mengklarifikasi bahwa ia sering memberikan masukan langsung kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketika dipanggil ke istana.
“Saya kan dikategorikan oposan oleh beberapa pihak. Padahal saya kan bukan oposan. Oposan itu kan orang yang punya kepentingan bagaimana caranya menjatuhkan lawan supaya kekuasaan lawan bisa diambil. Saya kan gak ingin begitu” ungkap pria kelahiran Sumatra Barat ini.
Dalam podcast EdShareOn, Anwar Abbas menjelaskan bahwa setiap kali dia pergi ke istana, ia selalu menyampaikan kritik dan solusi. Hal ini didukung oleh pernyataan dari seorang pejabat istana yang mengonfirmasi bahwa semua yang disampaikan oleh Abbas dicatat oleh Presiden Jokowi.
“Setiap pergi ke istana, saya selalu menyampaikan kritik dan menyampaikan solusi. Pak Jokowi ini sangat mendengar kritik dan saran. Ketika saya pidato di depan beliau, bagi saya itu hal yang biasa saja gitu. Tapi bagi teman-teman beliau itu dianggap sebagai suatu yang tidak biasa,” tambah Abbas.
Salah satu momen menarik adalah saat Abbas memberikan kritik langsung kepada Jokowi di depan umum saat kongres ekonomi umat Islam MUI kedua. Meskipun demikian, Jokowi mengakui kebenaran dari kritik yang disampaikan oleh Abbas.
“Kalau bagi saya begini ya, ada seorang imam besar Namanya Imam Al-Ghazali, kata Imam Al-Ghazali itu gini suatu masyarakat akan rusak kalau pemerintahnya rusak. Suatu pemerintah akan rusak kalau ulamanya rusak. Kapan ulama itu akan rusak? Kalau dia tidak berani menyampaikan kebenaran kepada sang penguasa. Saya sudah menyampaikan tugas sebagai pimpinan di MUI. Dakwah amar ma’ruf nahi mungkar, kalau baik saya dukung kalau tidak baik saya ingatkan” jelas Abbas.
Tags :