Anwar Abbas. (Foto: EdShareOn.com)
JAKARTA – Dalam sebuah wawancara dengan Eddy Wijaya di podcast EdShareOn, Anwar Abbas memberikan pandangannya tentang kualitas Pemilu tahun ini. Anwar Abbas mengaku bahwa meskipun bukan seorang politikus aktif, dia memperoleh banyak informasi tentang Pemilu melalui media.
Ia menyoroti penyelenggaraan Pemilu tahun ini jauh dari harapan. Dalam pandangannya, ada banyak pelanggaran terhadap prinsip-prinsip demokrasi, seperti ketidakjujuran dan ketidakadilan. Menurut Anwar Abbas, praktik politik yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi telah merajalela, seperti intimidasi terhadap pemilih dan praktik politik uang.
Meskipun dia mengakui bahwa hal ini bukanlah fenomena baru dalam politik Indonesia, namun ia menilai bahwa dalam Pemilu kali ini, praktik tersebut tampak lebih masif dan meresahkan. “Saya rasa iya, tetap ada setiap tahun dari dulu juga ada. Sejak zaman orde baru itu sudah ada, cuma yang kali ini saya lihat agak masif gitu aja ya,” ungkap Anwar Abbas.
Menurutnya, penting bagi semua pihak, baik penyelenggara maupun masyarakat, untuk mengambil pelajaran dari Pemilu ini agar Pemilu mendatang bisa menjadi lebih baik. “Dengan segala kekurangannya, mari kita mengambil ibrah, mengambil pelajaran dari pilpres dan pemilu yang kita laksanakan tahun ini supaya di Pemilu tahun 2029 semakin baik lagi kan jauh lebih baik,” tambah Anwar Abbas.
Anwar Abbas mengungkapkan pandangannya tentang pergeseran harga politik uang. “Teman saya yang mantan politisi mengatakan sekarang ini gak laku lagi 50rb. Minimal antara 200 sama 300 rb,” ujarnya.
Anwar Abbas memberikan contoh positif dengan menyebut sosok fenomenal yang tidak terlibat dalam praktik politik uang. “Komeng tidak mengeluarkan uang, bahkan dia manggung dia dibayar. Jadi bagi saya Komeng ini adalah sebuah sosok fenomenal,” jelas Anwar Abbas.
Tags :