Ade Armando saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)
Jakarta – Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Ade Armando mengatakan akan mencabut pernyataan dukungannya kepada mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bila terbukti korupsi maupun bersalah dalam kasus ijazah palsu. Ia menilai perbuatan tersebut tidak dapat ditoleransi sehingga akan mengubah perspektifnya terhadap Presiden ke-7 RI tersebut.
“Kalau terbukti bahwa memang ijazahnya palsu, saya akan bilang, saya menyesal bahwa selama ini percaya sama dia (Jokowi), ternyata dia bohong. Dan karena itu, akan berubah cara pandang saya yang (sebelumnya saya berkata) ‘hidup mati untuk Jokowi’ nggak akan ada lagi itu, kalimat itu saya tarik. Begitu juga kalau dia korupsi, saya akan tarik dukungan saya terhadap dia,” kata Ade saat berbincang dengan Eddy Wijaya dalam podcast EdShareOn yang tayang pada Rabu, 5 November 2025.
Menurut Ade, pernyataan itu sengaja disampaikan untuk membuktikan keseriusannya membela ayah kandung Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tersebut. Menurut Ade dukungannya kepada Jokowi didasari keyakinan bahwa mantan Gubernur Jakarta itu tidak korupsi dan terlibat ijazah palsu. “Saya adalah satu di antara banyak orang yang loyal pada Pak Jokowi, dan kami bisa disebut hardliner-lah ya, garis keras. Tentu saja kata ‘hidup mati’ itu begini, kalau perlu kami harus bertarung sampai kehilangan nyawa untuk memenangkan Pak Jokowi, tentu saja,” katanya.
Kasus pencemaran nama baik terkait dugaan ijazah palsu Presiden Joko Widodo terus mengaung di masyarakat beberapa waktu terakhir. Bahkan sejumlah pihak yang melontarkan tuduhan tersebut telah diperiksa di Polda Metro Jaya. Ade Armando merupakan kubu Jokowi yang mendatangi Mabes Polri untuk meminta Polda Metro Jaya mengusut tuntas kasus tersebut.
Ade menjelaskan, Jokowi merupakan salah satu tokoh bangsa yang layak mendapat dukungan karena mampu menjawab persoalan yang terjadi di Indonesia. “Saya merasa Jokowi ini adalah jawaban terhadap, mungkin harapan, mimpi dari ratusan juta rakyat Indonesia yang selama ini ingin agar Indonesia ini menjadi negara yang sejahtera, makmur, tapi juga demokrasi yang menghargai hak asasi manusia,” kata lulusan program doktoral Universitas Indonesia (UI) tersebut.
Dosen Program Magister Ilmu Komunikasi Universitas Pelita Harapan itu optimis Jokowi tidak tersandung kasus apapun termasuk ijazah palsu dan korupsi. “Tapi selama itu tidak terbukti, dan kelihatannya itu tidak akan terbukti, saya akan tetap menjadi loyalis Pak Jokowi,” kata Ade.
Politisi PSI, Ade Armando menampik kabar yang menyatakan Presiden Prabowo Subianto sengaja melengserkan para pejabat negara dari kalangan pendukung Jokowi di pemerintahannya melalui reshuffle kabinet. Menurutnya, reshuffle sejumlah menteri tersebut wajar dilakukan dan akan mendapat persetujuan dari berbagai kalangan.
“Di-reshuffle karena memang layak. Saya rasa semua orang akan setuju dengan keputusan memberhentikan sejumlah menteri tersebut. Itu nggak penting bahwa dia datang dari kubu-nya Jokowi atau bukan,” ujar Ade kepada Eddy Wijaya.
Politisi kelahiran Jakarta, 24 September 1961 itu menjelaskan, isu ‘Prabowo melengserkan orang-orang Jokowi’ sengaja dibuat oleh pihak tertentu untuk merusak hubungan antara Prabowo dengan Jokowi. “Jadi isu tentang Jokowi atau ‘Geng Solo’ itu menurut saya memang dibuat-buat saja, narasi yang sengaja diciptakan untuk membangun adanya framing bahwa sebetulnya ada persoalan nih dalam hubungan antara Pak Prabowo dengan Pak Jokowi,” kata Ade.
Ade juga menampik kabar Jokowi menitipkan sejumlah orang untuk menjabat di posisi strategis dalam Pemerintahan Prabowo-Gibran. Termasuk keberadaan dirinya yang kini menjadi komisaris PLN Nusantara Power, anak usaha PLN. “Jokowi tidak pernah menitipkan siapapun terhadap Presiden Prabowo dalam penetapan kabinet saat ini. Jadi beberapa nama yang disebut sebagai orangnya Jokowi itu, kayak mas Budi Arie, bukan karena titipannya Pak Jokowi tapi karena ternyata tidak qualified gitu ya. Bahwa Pak Prabowo menariknya (reshuffle) itu bisa karena berbagai alasan lain,” kata dia.
Sosok Eddy Wijaya adalah seorang podcaster kelahiran 17 Agustus 1972. Melalui akun YouTube @EdShareOn, Eddy mewawancarai banyak tokoh bangsa mulai dari pejabat negara, pakar hukum, pakar politik, politisi nasional, hingga selebritas Tanah Air. Pria dengan khas lesung pipi bagian kanan tersebut juga seorang nasionalis yang merupakan aktivis perjuangan kalangan terdiskriminasi dan pemerhati sosial dengan membantu masyarakat lewat yayasan Wijaya Peduli Bangsa. Ia juga aktif di bidang olahraga dengan menjabat Ketua Harian Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Pacu dan juga pernah menjabat Wakil Ketua Umum Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Jakarta Timur. Eddy juga menjabat sebagai Dewan Penasehat Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia, masa bakti 2022-2026. Gagasan-gagasannya terbentuk karena kerja kerasnya untuk mandiri sejak usia 13 tahun hingga sukses seperti sekarang. Bagi Eddy, dunia kerja tidak semulus yang dibayangkan, kegagalan dan penolakan menjadi hal biasa. Hal itulah yang membuatnya memegang teguh tagline “Sukses itu hanya masalah waktu”.
Tags : #EdShareOn #AdeArmando #siapaeddywijaya #sosokeddywijaya #profileeddywijaya