EdShareOn

Ali Masykur Musa Ungkap Dinamika Politik NU dan Kenangan dengan Gus Dur

April 1, 2024
Ali Masykur Musa saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)

Ali Masykur Musa. (Foto: EdShareOn.com)

JAKARTA – Dalam sebuah perbincangan dengan Eddy Wijaya di podcast EdShareOn, Ali Masykur Musa, Anggota Badan Pemeriksa Keuangan RI Tahun 2009-2014, membahas tentang dinamika politik yang melibatkan NU (Nahdlatul Ulama) dan kenangan indahnya bersama Gus Dur. Eddy Wijaya membuka diskusi dengan menanyakan pandangan Ali Masykur Musa mengenai dukungan NU terhadap paslon dalam pemilihan presiden.

Ali Masykur Musa menjelaskan bahwa NU adalah kelompok yang dinamis dan fleksibel dalam politik. “Dinamika politik warga NU itu sangat dinamis dan fleksibel,” katanya. Menurutnya, mayoritas warga NU cenderung mendukung pasangan calon 02, Prabowo-Gibran, karena melihat adanya keselarasan nilai dan pandangan antara NU dengan pasangan tersebut.

Ali Masykur Musa menyoroti pentingnya memperkuat nilai Pancasila dan agama dalam politik. Dia menegaskan bahwa NU merasa nyaman dan terhubung dengan pasangan 02 karena melihat kesamaan nilai kemanusiaan, ajaran NU, dan kebangsaan. “Ideologi Pancasila itu lebih terjaga dengan Pak Prabowo Mas Gibran,” ungkapnya.

Ali Masykur Musa saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)
Ali Masykur Musa saat di podcast EdShareOn. (Foto: EdShareOn.com)

Ketika ditanya mengenai peran Mahfud MD yang juga berasal dari NU dan tergabung dalam pasangan 03, Ali Masykur Musa menyatakan bahwa mayoritas warga NU memilih 02. “Kenyaataannya orang Madura memilih 02,” jelasnya. Namun, dia menekankan bahwa itu adalah pandangan berdasarkan fakta, bukan penilaian terhadap individu.

Pembicaraan kemudian berpindah pada kenangan Ali Masykur Musa bersama Gus Dur, tokoh pendiri NU dan mantan Presiden RI. Ali Masykur Musa mengungkapkan betapa dekatnya hubungannya dengan Gus Dur, bahkan sampai menjadi pengemudi dan menemani beliau dalam berbagai kesempatan. “Saya mengabdi dan berbakti pada Gus Dur dengan segala hormat sampai beliau wafat,” tuturnya.

Sebagai penutup, Ali Masykur Musa menekankan bahwa hubungannya dengan Gus Dur tidak hanya sekadar politik, tetapi juga penuh pengabdian dan penghargaan. Ia mencatat bahwa buku-bukunya banyak mengangkat pemikiran Gus Dur sebagai bentuk penghormatan dan pengabdian yang tulus kepada sosok yang diidolakannya. “Dengan segala hormat, saya mengidolakan beliau juga. Karena itu tesis saya salah satu buku yang akhirnya turun itu yang saya bukukan adalah pemikiran gusdur tentang bangsa dan negara,” jelasnya.

Tags :

Recent Posts