Andika Perkasa. (Foto: EdShareOn.com)
JAKARTA – Dalam sebuah wawancara di podcast EdShareOn, Andika Perkasa, Panglima Tentara Nasional Indonesia pada tahun 2021 sampai 2022, memberikan gambaran yang mendalam tentang alasannya memasuki dunia politik. Dia menguraikan bahwa keputusannya untuk terjun ke politik berasal dari pengalaman dan pendidikannya di bidang public policy dan administrasi publik.
“Pengalaman dan pendidikan saya sebagian besar terkait dengan eksekutif. Jadi, saya melihat bahwa terjun ke dalam sistem politik nasional adalah langkah yang tepat untuk saya,” jelas Andika Perkasa.
Pada tahap awal karier politiknya, Andika Perkasa bahkan dinominasikan sebagai calon kuat untuk posisi cawapres, mendampingi Pak Ganjar. Namun, perubahan dinamis dalam politik menyebabkan PDIP memilih Pak Mahfud sebagai calon pendamping. Meskipun demikian, Andika Perkasa menyatakan bahwa ia tidak merasa kecewa. “Saya benar-benar tidak memiliki agenda tertentu. Saya percaya bahwa keputusan politik yang dibuat oleh Ibu Megawati adalah yang terbaik saat itu,” ujarnya.
Pernah dicalonkan sebagai calon cawapres, Andika Perkasa menegaskan bahwa ia mendukung keputusan partainya dengan tulus. “Saya percaya bahwa keputusan politik yang dibuat oleh Ibu Megawati adalah yang terbaik saat itu,” katanya.
Ketika berbicara tentang dukungan dari purnawirawan TNI, Andika Perkasa menyoroti bahwa mereka, seperti masyarakat umumnya, memiliki hak untuk memberikan dukungan politik mereka kepada siapapun yang mereka pilih. “Purnawirawan TNI adalah bagian dari masyarakat biasa. Mereka memiliki hak yang sama untuk memberikan dukungan politik mereka,” ungkapnya.
Meskipun hubungan antara sesama purnawirawan tidak intens seperti dulu, Andika Perkasa menegaskan bahwa komunikasi masih terjalin. “Meskipun tidak intens dulu karena tidak ada ikatan profesi, namun komunikasi tetap berlangsung,” tuturnya.
Tags :