Cita Rahayu, Dari Dipanggil KPK Hingga Terjun ke Politik
Sutiyoso. (Foto: EdShareOn.com)
JAKARTA – Cita Citata yang kini lebih dikenal sebagai Cita Rahayu, baru-baru ini menjadi bintang tamu dalam podcast EdShareOn yang dipandu oleh Eddy Wijaya. Dalam wawancara tersebut, Cita berbagi cerita tentang berbagai aspek kehidupannya, mulai dari pengalaman kontroversial hingga pandangannya tentang politik.
Salah satu topik yang dibahas adalah insiden kontroversial di Papua. Cita mengakui bahwa masalah tersebut timbul karena salah paham dan manipulasi oleh beberapa pihak. “Waktu itu ada pemotongan video yang tidak utuh. Tapi balik lagi kepada masyarakat luas, kalau aku kemudian ngomong membela diri juga mereka enggak terima juga,” jelasnya. Meski begitu, Cita memilih untuk menerima dan tidak memperpanjang masalah.

Cita juga menceritakan pengalamannya dipanggil oleh KPK terkait kasus korupsi Bansos Covid-19. “Sebagai warga negara yang baik ya kooperatif aja,” katanya. Meskipun merasa tidak seharusnya dipanggil karena hanya tampil sebagai penyanyi, Cita tetap memenuhi panggilan tersebut. “Saya tuh kaget banget karena belum pernah merasakan masuk ke dalam ruangan kecil untuk diperiksa,” tambahnya.
Menjawab pertanyaan mengenai apakah ia akan terjun ke dunia politik seperti suaminya, Didi Mahardika, Cita menyatakan bahwa ia masih belajar dan memahami ideologi politik. “Kalau ngomongin urusan politik ya sedikit-sedik tahulah cuma belum terjun aja,” ujarnya. Jika nanti masuk ke politik, Cita ingin fokus pada isu kesenjangan dan kesejahteraan rakyat.

Dalam kehidupan sehari-hari, Cita dan Didi sering berdiskusi tentang berbagai topik, termasuk politik dan musik. Mereka menjaga agar diskusi tersebut tidak berujung pada konflik. “Diskusi itu jangan sampai ada marah gitu jadi harus selesai sampai di situ,” jelas Cita. Meskipun Didi memiliki perbedaan pendapat politik dengan keluarganya, Cita menganggap hal tersebut sebagai sesuatu yang wajar dan menyatukan.
Tags :
Recent Posts
-
Eksploitasi Sumber Daya Alam Indonesia, Usman Hamid Minta Lihat Masyarakat Papua
-
Usman Hamid: Peresmian Sejarah Hanya Dilakukan Negara Fasis
-
Aksi Kejaksaan dalam Pemberantasan Korupsi, Barita Simanjuntak: Komitmen Pimpinan
-
Korupsi di Indonesia Seakan Tak Ada Habisnya, IPW Ungkap Penyebabnya
-
IPW Tak Segan Laporkan Aparat Penegak Hukum yang Diduga Lakukan Penyimpangan
-
Kasus Hakim Zarof Ricar Diharapkan Ketua IPW Menjadi Pintu Masuk Penyelidikan Judicial Corruption
-
Ketua IPW Uraikan Tiga Hal yang Disorot dalam RUU Polri: Salah Satunya Penyadapan
-
Sistem Penyidikan Perkara, Penasihat Ahli Kapolri Berharap Tidak Ada Rebutan Kewenangan
